Piala AFF 2010 yang mengangkat nama Indonesia di mata para suporternya
itu sudah berlalu. Dua tahun setelahnya, Indonesia dan sepakbolanya,
mengalami banyak guncangan. Piala AFF kali ini pun dihelat di tengah
guncangan yang masih melanda itu.
Dari mulai gerakan suporter
yang berlangsung selama Piala AFF 2010, hingga turunnya rezim Nurdin
Halid dan pergantian kepengurusan, Indonesia sudah sampai ke titik di
mana guncangan itu membawa pergolakan pula ke tubuh tim nasional. Adanya
dualisme kompetisi dan serentetan kejadian tidak menyenangkan lainnya
--kekalahan telak 0-10 dari Bahrain dan peringkat FIFA yang terus
merosot-- membuat pandangan miris dan stigma negatif kerap diarahkan ke
tubuh 'Skuat Garuda'.
Pertanyaannya dengan keadaan yang tidak
menyenangkan itu, sejauh mana Indonesia bisa melangkah di Piala AFF kali
ini? Ini adalah tantangannya.
Berkali-kali pelatih Nil Maizar
menyatakan optimistis dengan skuat yang dimilikinya. Dia tidak pernah
mengeluhkan materi skuat yang dimilikinya yang tidak diisi nama-nama
senior lantaran tak dilepas klub masing-masing. Sebaliknya, dia berusaha
memaksimalkan siapa pun yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Nil,
pekerjaan melatih seperti ini haruslah dilakukan dengan kepenuhan hati.
Indonesia
masih memiliki Bambang Pamungkas di lini depan plus seorang gelandang
senior bernama Elie Aiboy. Keduanya bakal bahu-membahu dengan para
juniornya seperti Irfan Bachdim, Andik Vermansah, Vendry Mofu, hingga
Wahyu Wijiastanto dan Endra Prasetya. Nama-nama itu masih ditambah wajah
"asing" seperti Jhonny van Beukering dan Tonnie Cusell. Di bahu
merekalah pertanyaan sejauh mana Indonesia akan melangkah itu
dibebankan.
Bepe mencetak satu gol dalam laga ujicoba melawan
Timor Leste. Sementara, Irfan, yang posisi aslinya memang gelandang,
lebih banyak diplot sebagai pengatur serangan. Dalam dua laga ujicoba
terakhir, Irfan banyak turun ke lini tengah untuk merebut bola sekaligus
aktif mengalirkan bola ke seluruh lapangan. Kinerjanya yang lebih cocok
untuk diplot sebagai gelandang itu diperkirakan bakal lebih klop jika
dibantu Taufiq, Vendry, ataupun Cusell.
Mampukah Indonesia
melewati hadangan Singapura, Malaysia, dan Laos di fase grup? Kita
nantikan saja. Yang jelas, dengan segala gegap gempita dua tahun silam,
dan kerinduan untuk mengangkat trofi lagi, jawaban dari pertanyaan itu
bisa jadi adalah "harus bisa". Sumber : sport.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar