Pages

Subscribe:

Jumat, 07 September 2012

Riedl Resmi Kembali Tangani Timnas Garuda

Alfred Riedl secara resmi kembali menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia setelah ia membubuhkan tanda tangannya pada acara penandatanganan kontrak di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (5/9). Dari pihak PSSI, tanda tangan langsung dibubuhkan oleh Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti disaksikan CEO PT Liga Indonesia Djoko Driyono, Direktur Teknik Timnas PSSI Benny Dolo. Selain Riedl, Wolfgang Pikal juga ditunjuk menjadi asisten pelatih. Usai tanda tangan kontrak itu, pelatih berkebangsaan Austria itu mengaku gembira. Buat dia, kembali ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia merupakan kesempatan untuk membantu sekaligus mengangkat kembali sepakbola Indonesia di level internasional. �Saya tidak mau menjelaskan detail kontrak. Yang pasti saya senang bisa kembali ke sini, di Jakarta, Indonesia,� kata Riedl. Riedl pun menyatakan bahwa pihaknya akan segera bekerja. Yang pertama, ia bersama tim akan menuju Malang Jawa Timur, untuk melakukan pemusatan latihan (TC) pertama. Menurut rencana TC di Batu akan digelar selama 17-18 hari. Usai menggelar pemusatan latihan itu Riedl membahkan, selanjutnya ia akan menjalankan program lain di antaranya menggelar try out di tiga negara seperti Australia, Korea Selatan, dan Jepang. Di sana, menurut Riedl, timnya akan melakukan uji coba dengan tim setempat paling tidak sekali dalam tiga hari. �Ini menurut penting melakukan uji coba di luar negeri. Maksudnya pemain agar terbiasa, karena Piala AFF akan dilakukan di luar, yakni Malaysia dan Thailand,� imbuhnya. Riedl bukanlah pelatih asing bagi masyarakat sepakbola Indonesia. Keberhasilannya membawa Timnas Indonesia melaju ke final AFF Suzuki Cup 2010 ini membuat namanya mengharu biru di seantero Nusantara. Sayang, keberhasilan tidak pernah dipandang sama sekali oleh PSSI dibawah kendali Djohar Arifin Husin. Riedl dipecat hanya beberapa hari setelah Djohar terpilih menggantikan Nurdin Halid. Kini, DjoharArifin sudah dilengserkan oleh 2/3 anggota dan dalam Kongres Luar Biasa di Ancol awal 2012 ini, terpilih ketua umum baru yaitu La Nyalla Mahmud Mattaliti. Namun Kongres Ancol ini tidak pernah digubris oleh Djohar Arifin yang legitimasinya telah dicabut. Akibatnya, saat ini dualisme terjadi dalam sepakbola Indonesia. Riedl mengaku paham dengan kondisi sepakbola saat ini dan karena itu ia masih enggan menjelaskan detail kontraknya, agar tidak digunakan untuk saling menjatuhkan. Ia berharap pengurus yang berseteru bisa bersatu demi sepakbola nasional. Namun ia memilih enggan berkomentar masalah dualisme ini terlalu dalam. �Saya tahu ada dua federasi, satu yang memecat saya, satu merekrut saya lagi berkomentar masalah itu terlalu panjang karena saya hanya pelatih bukan politisi. Saya harap pada akhirnya keduanya bersatu karena kita ingin menciptakan sepakbola yang lebih baik. Kita harap di masa depan keadaan bisa lebih baik sehingga bisa konsentrasi tidak hanya di AFF, tetapi juga setelahnya.� Seandainya dualisme sepakbola Indonesia bisa berakhir dan timnas kembali menjadi satu, Riedl tak keberatan merevisi daftar 28 pemain Timnas yang kini dipegangnya. �Tentu kami akan memperbarui skuad kami. Kita saring lagi dari 28 dan 20 tak peduli darimana pemain itu. Yang penting pemain terbaik akan memperkuat Timnas,� jelasnya.

Copyright@ http://www.ligaindonesia.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar