CEO PT Liga Indonesia yang juga salah satu anggota Joint Committee
(JC), Joko Driyono secara tidak terduga mendatangi Kantor PSSI, Selasa
(4/9) sore. Joko Driyono yang datang sendirian langsung mengadakan
pertemuan dengan Sekjen PSSI Tri Goestoro.
Pertemuan di ruang
Sekjen itu berlangsung kurang lebih satu jam. Sayang pertemuan itu belum
menghasilkan kesepakatan apa-apa. Keduanya hanya sepakat bahwa
pertemuan ini akan menjadi awal komunikasi yang intensif antara PSSI dan
KPSI untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam tubuh organisai
terbesar sepakbola di Indonesia itu.
“Saya dan pak Tri melihat
bahwa anggap saja ini ada beberapa pihak yang bersengketa. Tentu
penyelesaiannya dilakukan tidak dengan cara menjauh, tetapi dengan
mendekat. Intinya, kami berharap pertemuan ini diharapkan akan menjadi
awal untuk membangun komunikasi antara kami. Karena ini baru awal, jadi
kami pun juga tidak berharap terlalu berlebihan untuk memforsir adanya
capaian-capaian yang ekstrem dalam waktu pendek. Kita mengalir saja
dalam bingkai MoU untuk merencanakan dan melaporkan hasil pertemuan ini
ke Task Force AFC,” ujar Joko Driyono usai pertemuan.
Kehadiran
Joko Driyono kemarin sore memang sempat kaget banyak pihak. Awalnya,
ada rumor yang menyebutkan bahwa kedatangan Jokdri, panggilan karib Joko
Driyono, untuk membahas peleburan Timnas sehingga saat Timnas Senior
menghadapi Timnas Korea Utara pada laga SCTV Cup II di Stadion Utama
Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (10/9), Timnas
Indonesia bisa tampil dengan kekuatan sebenarnya. Namun rumor itu tidak
terbukti. Baik Jokdri maupun Tri Goestoro mengatakan, pihaknya tidak
berwenang untuk membuat keputusan, karena yang mempunyai wewenang
masalah itu adalah JC.
“Saya minta maaf untuk Timnas karena
tidak dalam posisi saya dan pak Tri untuk memutuskan hasil pertemuan
pertama ini. Tetapi kami sepakat dan menganggap memang ada masalah dan
harus diselesaikan dan pertemuan JC di Kualalumpur adalah momen paling
tepat untuk menyelesaikan masalah itu,” imbuh Jokdri.
Menurut
Jokdri, masalah Timnas yang akan ditampilkan di SCTV Cup II itu termasuk
hal-hal jangka pendek yang tidak mungkin dijawab saat ini. Namun ia
mengungkapkan ada perbedaan pandangan tentang timnas di antara anggota
JC.
“Sepertinya ada disputed tentang penafsiran untuk Timnas.
Karena saya ikut merumuskan MoU tersebut jadi saya tahu ada hal-hal yang
tidak termasuk dalam empat tugas yang diberikan Task Force AFC kepada
JC. Di situ ada pasal-pasal yang sangat terbuka untu dibicarakan yaitu
atribute association matters. Siapa yang bisa menyangkan bahwa asosiasi
itu tidak mengurusi timnas, anggota, dan lain-lain,” ungkap Jokdri.
Kendati
demikian, Jokdri mengaku bahwa ada sudut pandang berbeda itu pihaknya
harus respek. “Yang penting kita mempunyai spirit yang sama untuk
bersama mengungkap masalah sebenarnya yang terjadi. Untuk solusinya bisa
ditahap berikutnya, tetapi saat ini kita harus sepakat dulu bahwa
masalah timnas menjadi bagian yang akan dibawa ke meja perundingan. Dan
hari ini ada titik terang untuk menuju kebersamaan itu,” tukas Jokdri.
Copyright@http://www.ligaindonesia.co.id/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar