Jakarta - Suporter sampai "turun
tangan" mengumpulkan donasi untuk kebutuhan tim nasional menjelang
tampil membela nama negara di Piala AFF 2012. Hal ini sekaligus
menunjukkan ketidakmampuan PSSI.
Dalam beberapa hari ini
berlangsung penggalangan dana dari suporter untuk membantu membiayai
timnas yang akan tampil di Malaysia mulai 24 November. Gerakan ini
dipicu setelah pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga belum
mau memberikan bantuan finansial kepada timnas.
Walaupun gerakan
ini dinilai perlu diapresiasi, namun PSSI juga dianggap harus
bertanggung jawab karena timnas adalah adalah tanggung jawab federasi.
Apalagi Piala AFF 2012 sudah jelas-jelas teragendakan sejak lama,
sehingga mestinya jauh-jauh hari segala keperluannya termasuk biaya,
sudah dipersiapkan PSSI.
"Gerakan 'Koin untuk Timnas' yang
digalang oleh suporter Indonesia harus dipahami sebagai kritik pedas
kepada PSSI yang tidak mampu mencarikan pendanaan sesuai hak dan
kewajiban PSSI dari APBN 2012 dan 2013. Ketidakmampuan ini merupakan
catatan tersendiri untuk PSSI di rezim Johar Arifin, di mana untuk
berlaga saja timnas harus kekurangan dana. Jelas ini merupakan tindakan
abai yang justru akan menghambat prestasi Timnas kedepan, paling dekat
yaitu di piala AFF bulan Desember 2012 mendatang," demikian pernyataan
juru bicara Save Our Soccer (SOS), Apung Widadi, dalam rilis yang diterima redaksi detiksport, Jumat (9/11/2012).
Semestinya,
lanjut SOS, PSSI mempunyai alternatif pendanaan yang sebenarnya, mulai
dari APBN, sponsorship, maupun donasi dari pihak ketiga. Jika sampai dua
minggu sebelum turnamen dimulai kebutuhan dana timnas belum terpenuhi,
kinerja PSSI layak dipertanyakan.
"Ketidakmampuan PSSI menjamin
dukungan secara moril dan materiil (pendanaan) kepada timnas merupakan
catatan buruk atas kepengurusan era Johar Arifin. Janji janji kampanye
saat Kongres dulu ternyata hanya tinggal janji, yang ada timnas justru
semakin merana."
Selain PSSI, SOS juga mempertanyakan pihak
Kemenpora yang belum juga mencairkan alokasi dana APBN untuk timnas,
karena partisipasi skuat "Garuda" ke Piala AFF adalah mewakili negara.
"Secara
keseluruhan, gerakan donasi ini perlu diapresiasi dan dijadikan
refleksi oleh PSSI, Menpora dan Komisi X DPR. Satu sisi ini kepedulian
rakyat Indonesia, di sisi lain ini sindiran pedas terhadap lembaga yang
bertanggungjawab terhadap Timnas."
SOS yang diprakarsai oleh Indonesian Corruption Watch
(ICW) juga berjanji akan mengawasi gerakan donasi suporter ini, karena
melibatkan dana dari masyarakat, dan meminta penggagasnya supaya bersih
dari politisasi, transparan dan akuntabel.
"Mereka harus memastikan bahwa gerakan donasi ini semata-mata untuk timnas, bukan untuk PSSI!" imbuh Apung. Sumber : sport.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar