JAKARTA, "Kau adalah kapten barisan yang selalu ada di depan,
untuk kemerdekaan dan kemanusiaan. Kau adalah pertahanan utama yang selalu pantang menyerah, untuk pembebasan dan keagungan."
Itu
petikan puisi "Nyanyian untuk Yang Dilupakan" karya sastrawan kondang,
Ramadhan KH. Apa yang dinyatakannya melegenda dan membangkitkan
patriotisme segala bangsa.
Rasa patriotisme itu pun tecermin dari
sosok Elie Aiboy. Ia membuktikan totalitas pengabdiannya untuk Indonesia
dengan tak pernah menolak membela timnas tanah airnya. Selama hayat
dikandung badan.
Gelandang asal Papua tersebut memenuhi panggilan
Pelatih Indonesia, Nil Maizar, untuk memperkuat skuad "Garuda" di Piala
AFF 2012.
"Sejak umur 15 tahun (bergabung dengan PSSI Baretti),
aku berada di luar negeri dengan dibiayai pemerintah. Karena itu, aku
sudah bilang, tidak ada lagi cerita bagi Merah Putih. Selagi dibutuhkan,
aku akan datang," tuturnya.
Nil paham betul sosok Elie mengingat
keduanya pernah bekerja sama di Semen Padang. Elie dipandang sebagai
momok pertahanan lawan, dengan kecepatan dan kelincahan yang dimilikinya
meski usianya sudah tak muda lagi.
Kekompakan tim juga tidak
terlepas dari kepemimpinan eks gelandang Selangor FC itu kala berada di
lapangan hijau. Jarang pemain memiliki jiwa pengayom dan pendidik
seperti Elie.
"Dasar saya memanggilnya karena kontribusinya cukup
baik meski tak bisa lagi bermain 90 menit di Semen Padang. Namun,
kehadirannya sangat berpengaruh bagi tim. Leadership-nya bagus dan memberikan motivasi kepada pemain lain," ungkap Nil dalam obrolannya dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.
Layak jadi panutan
Tidak
bisa dimungkiri lagi, Semen Padang membesarkan kembali nama Elie saat
memutuskan hijrah dari Persipura Jayapura pada 1999. Sebagian besar
publik sepak bola Sumatera Barat kehilangan sosok Elie saat hengkang ke
Persija Jakarta pada 2002.
Elie kemudian merasakan masa keemasan
kala membela Selangor pada 2005. Pada musim pertamanya di "Negeri
Jiran", Elie bersama Bambang Pamungkas langsung mempersembahkan gelar treble winners, yakni
Liga Perdana Malaysia, Piala Malaysia, dan Piala FA Malaysia, plus
mengantarkan Selangor berpromosi ke Liga Super Malaysia. Gelar pemain
terbaik Piala FA Malaysia 2005 berhasil disabet Elie.
Ia kembali
pulang ke Tanah Air dan membela Arema Malang pada 2007. Elie sempat
memperkuat "Singo Edan" berlaga di Liga Champions Asia dan menyumbangkan
satu gol, meski langkah Arema terhenti di babak penyisihan grup.
Semusim kemudian, Elie kembali memperkuat Selangor. Menyusul dilarangnya
penggunaan pemain asing oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pada
musim 2008/09, Elie mau tak mau kembali ke "Negeri Jiran" dan kemudian
membela PSMS Medan selama semusim.
Ia lalu pindah ke Persidafon
Dafonsoro pada musim 2009/10, sebelum kembali ke Semen Padang pada musim
2010/11. Elie pun mengantarkan klub tersebut menjuarai Indonesia
Premier League (IPL) pada musim berikutnya.
Perjalanan Elie yang
malang melintang di berbagai klub membuatnya makin matang. Dia tidak
pernah berulah selama mengikuti pelatnas. Bahkan, kala mencari nama Elie
di mesin pencari Google, sama sekali tidak ada catatan hitam sejak
mengenakan seragam timnas di ajang kualifikasi Piala Dunia Korsel-Jepang
2002.
Dengan segala reputasinya tersebut, Elie tak gila hormat. Ia tetap memosisikan diri sejajar dengan pemain lain.
Elie juga bukan sosok yang pelit mentransferkan pengalamannya kepada rekan-rekannya yang terbilang muda.
"Aku
selalu memberikan motivasi kepada mereka untuk berani bersaing. Aku
akan memberi tahu mereka kalau membuat kesalahan dan menjaga mereka agar
tidak saling cekcok satu sama lain," terangnya.
Kini, Elie
berharap besar mewujudkan impian terbesarnya di Piala AFF 2012. Meraih
gelar yang belum pernah dikecapnya dengan berzirah kostum tarung timnas
Indonesia.
Kehadiran Bambang Pamungkas jelas membuat Elie kian bergairah mengulang romantisme, saat menorehkan treble winners bagi Selangor.
"Ya,
seperti itu dan kita bisa juara. Namun, yang penting kita bisa
memenangi setiap pertandingan. Jangan berpikir (maju ke) final dulu.
Kita harus fokus lolos ke semifinal dulu," jelasnya.
Tentunya,
masyarakat Indonesia menantikan kiprah Elie dan kawan-kawan bersaing
dengan Laos, Singapura, dan Malaysia pada babak penyisihan Grup B Piala
AFF 2012. Sekitar 250 juta masyarakat Indonesia sangat berharap timnas
pulang dengan membawa piala, setelah 21 tahun berpuasa gelar jawara.
Selamat berjuang, Kapten! Pimpinlah bahtera Indonesia menuju tangga jawara.
Fakta Elie Aiboy
Nama lengkap: Elie Aiboy
Tempat dan tanggal lahir: Jayapura, Papua, 20 April 1979
Posisi: Gelandang
Karier klub: 1997/98 : PSB Bogor
1998/99 : Persipura Jayapura
1999-2002 : Semen Padang
2002-04 : Persija Jakarta
2005/06 : Selangor FC
2006/07 : Arema Malang
2007/08 : Selangor FC
2008/09 : PSMS Medan
2009/10 : Persidafon Dafonsoro
2010-sekarang : Semen Padang
Sumber : KOMPAS.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar