Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan sikap ngotot
pihak-pihak tertentu untuk. menempatkan Alfred Riedl sebagai pelatih
kepala timnas senior Indonesia yang akan tampil di ajang Piala AFF 2012,
jelas melanggar aturan.
Pasalnya, lanjut Djohar, penetapan pelatih tersebut merupakan
kewenangan Komite Eksekutif (Exco) PSSI, yang sebelumnya sudah
menetapkan Nil Maizar sebagai pelatih kepala skuad Garuda Senior.
"Lagi pula, tidak ada kewenangan bagi JC (Joint Committe) untuk
membicarakan masalah pelatih. Sesuai perintah AFC, JC hanya
mengharmonisasikan pemain ISL agar masuk memperkuat timnas," kata Djohar
dihubungi wartawan, Selasa (23/10).
Mestinya, lanjut Djohar, sudah saatnya JC mengupayakan agar
Bambang Pamungkas cs untuk segera memenuhi panggilan timnas, bukan malah
sibuk membicarakan pergantian pelatih kepala.
Pasalnya sampai saat ini dari delapan pemain ISL yang dipanggil
masuk timnas, belum satu pun yang menampakan batang hidungnya di tempat
pemusatan latihan. Ini disebabkan klub yang mereka bela belum memberikan
izin.
"Inilah peran JC bagaimana agar pemain ISL itu bisa segera masuk
timnas. Bukan malah meributkan masalah pelatih kepala," tegas Djohar.
Pria yang juga sesepuh olahraga Sumut, ini mengatakan, sikap
meributkan masalah pelatih merupakan salah satu upaya untuk terus
mengganggu kinerja PSSI. Dengan harapan, sanksi bisa dijatuhkan oleh
FIFA karena menilai permasalahan di Indonesia tidak kunjung selesai.
Untuk itulah, imbuh Djohar, semua ketetapan dari AFC dan FIFA
dilanggar, termasuk MoU yang sebelumnya sudah ditandatangani bersama di
Kuala Lumpur.
Seperti diketahui, pada rapat JC yang dilakukan di PSSI, Senin
(22/10), pihak KPSI yang duduk di komite bentukan Task Force AFC untuk
Indonesia tersebut, ngotot meminta agar pelatih kepala timnas senior
ditempati Alfred Riedl. Sedangkan Nil Maizar di plot menduduki kursi
direktur teknik. sumber : pssi.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar